Monday, March 8, 2010

Pola Zone Defense 2 - 3

Zone defense 2-3 merupakan jenis zone defense yang paling sering kita lihat. Kelebihannya adalah dapat melindungi area paint dengan menempatkan beberapa big man di dalam. Kelemahannya adalah dapat dikalahkan oleh tim yang mempunyai shooting luar bagus, terdapat ruang terbuka pada area wing, point, dan high post.

Sering kali kita berpendapat bahwa zone defense 2-3 merupakan jenis defense yang dapat diterapkan oleh tim dengan kemampuan fisik kurang bagus untuk memaksa tim lawan melakukan shooting dari luar, sementara itu area paint terlindungi sehingga rebound dapat dikuasai. Pendapat tersebut benar bahwa tim dengan kemampuan fisik yang kurang bagus mungkin akan lebih sukses dengan melakukan jenis defense ini karena dapat mencegah penetrasi pemain lawan dan menguasai permainan di daerah post.
Biasanya tim offensive harus lebih sabar untuk mendapatkan peluang baik melakukan shooting, dan oleh karena itu defense ini dapat dijadikan cara untuk mengendalikan tempo pertandingan. Di sisi lain, jika sebuah tim mempunyai pemain-pemain dengan kemampuan fisik yang bagus, zone 2-3 dapat lebih agresif, dengan cara melakukan trap, sehingga dapat menyebabkan turnover dan steal. Trap dapat dilakukan secara agresif pada area corner, wing, dan adakalanya di area point.
Beberapa poin penting dalam zone defense 2-3 adalah sebagai berikut:
Bola di area wing
Lihat Gambar 1. Pemain defensive luar atas (X1 atau X2) menjaga area wing. Kecuali, jika tim offensive melakukan skip pass dari satu wing ke wing yang lain, di mana pemain luar bawah (X3 atau X4) pada awalnya akan berlari keluar untuk menjaga wing sampai pemain defensive luar atas datang, kemudian pemain defensive luar bawah akan kembali ke posisi low post. Hal ini juga terjadi jika tim offensive melakukan quick reversal (Gambar 2).
Gambar 1: Di area wing
Gambar 1 Di area wing

Gambar 2 Quick reversal
Bola di area corner
Lihat Gambar 3. Pemain defensive luar bawah akan menjaga area corner. Dalam hal ini pemain defensive tengah (X5) dengan cepat berpindah ke area block untuk mencegah passing ke dalam. Pada situasi ini, X2 mencegah passing kembali ke area wing sementara X1 menjaga area elbow (high post). Tergantung pada kekuatan tim offensive, mungkin X2 dapat melonggarkan penjagaan di area wing untuk membantu mencegah penetrasi ke dalam oleh O4.
Lihat Gambar 4. Area corner merupakan kesempatan untuk melakukan trap, jika pemain defensive mempunyai kecepatan untuk melakukannya. Sebagai tambahan penjagaan pemain luar bawah (X4), pemain luar atas (X2) akan dengan cepat melakukan trap di area corner. X1 akan mencegah passing kembalian ke area wing dan X3 menjaga area elbow (high post). Skip pass jauh ke sisi wing yang lain juga diantisipasi oleh X3 dan X1 ganti menjaga area high post (Gambar 5).

Gambar 3 Di area corner

Gambar 4 Trap area corner

Gambar 5 Skip pass
Passing ke high post
Lihat Gambar 6. Pemain defensive X5 bertugas menjaga pemain high post (mirip dengan zone defense 2-1-2). Tetapi area paint di bawah ring basket harus tetap diawasi. Pemain defensive X3 dan X4 mungkin harus berpindah ke area paint ketika X5 bergerak ke atas.

Gambar 6 Passing ke high post
Menjaga area point
Menjaga area point selalu menjadi masalah tersendiri. Jika telah diketahui pemain offensive O2 mempunyai shooting yang bagus, maka pemain defensive X1 pertama kali bertugas menjaga area paint dan X2 bergeser ke arah O2. Dan hal yang berlawanan akan diterapkan jika O3 mempunyai kemampuan shooting yang bagus. Mungkin pertama kali diputuskan untuk menjaga area poin lebih longgar, tetapi jika pemain offensive O1 juga mempunyai kemampuan melakukan shooting, maka area point harus diberi tekanan. Jangan pernah membiarkan pemain point tim offensive melakukan penetrasi ke dalam. Oleh karena itu pemain X1 dan X2 mungkin harus bekerja ekstra keras, dan saling bekerja sama untuk menjaga area point dan kedua wing.
Mengantisipasi skip pass
Skip pass dari area corner ke area point diantisipasi oleh pemain defensive luar. Misalnya:


  1. Skip pass dari area corner ke area corner yang lain atau area wing, maka yang bertugas mengantisipasi adalah pemain defensive luar dalam (X3 atau X4).


  2. Skip pass dari area corner ke area point, maka yang bertugas mengantisipasi adalah pemain luar atas (X1 atau X2).
Para pemain sering berpikir bahwa memainkan zone defense 2-3 lebih mudah dilakukan daripada man-to-man defense, akan tetapi pada kenyataannya, untuk memainkan zone defense yang efektif, para mungkin harus bekerja ekstra keras.

Readmore »»

Full Court Defense

Fullcourt Man

The fullcourt man defense is the base defense and the other 4 are adjustments made depending on the offense. The fullcourt man has no traps but the primary purpose is to put extreme pressure all over the floor. X4 is on the inbounder, hands up, can jump, but does not overplay O4 to the middle (his run would be longer). Defenders deny the inbounds pass but try not to get beat with a long pass. Like-size defenders switch on screens.

Turn the ballhandler 3 times in the backcourt, nose on the ball. Other defenders are up the line between the ball and their man, faking at the dribbler to make him think a trap may be coming and slow him down,


Quick Trap

The short corner is the trapping area. It's one trap then back if the press is broken, make a quick conversion, it's not so important who you have, but you will be guarding someone, and there will be pressure on the ball.

On the inbounds pass, X4 quickly traps the ball. Everyone moves in the direction of the ball ("three to the ball"). X1 splits the space between O2 and O4 looking for an errant pass off a reversal, X3 splits O2 and O3 looking to pick off the sideline pass. In this way, you can designate X2 and X3 as the interceptors, X5 is back with O5 and is the goaltender,


On a pass out of the trap back to inbounder O4, X2 takes the ball. X4, who left his man to trap, rotates to where the help came from, in this case O2. Now we are in our basic fullcourt man. X1 applies nose-on-the-ball pressure, X2 denies O1, and the other defenders are up the line, faking at the dribbler,


A common adjustment teams will make is to have the inbounder O4 cut up the middle to break the press and create numbers the other way. X2 should be trained to anticipate and pick off the pass. If O4 manages to get a pass up the middle, it's one trap and back.

X4 is the official trapper looking to trap a dribbler before midcourt, especially secondary ballhandlers.

If O1 passes to O2, there is still time for a second trap, by X1 and X4,


Slow Trap

Slow trap is especially good if the inbounder is a non-ballhandler (e.g., 4 or 5). So the idea is to try to deny the inbounds. But if the ball is inbounded to a good ballhandler, slow trap him to force the ball back to the safety who most likely is the inbounder.

X1 forces O1 to the middle. Once O1 dribbles, X1 and X4 herd him until a trap is formed. X2 comes across, X3 moves in the direction of the ball. X5 is the goalie.

Once the pass is made back to inbounder O4, X2 would take the ball and X4 take O2, and we are now at our basic fullcourt man defence (X1 denies O1),

In this way, X2 should be able to put enough 1v1 pressure on O4 to force a turnover or get a steal.

Twist

Twist is a great option after a time-out, and a terrific way to get a 5-second violation.

As the ball is taken out by O4, X4 twists and double teams by face guarding O1 (or the most likely receiver). Other defenders must not allow a long inbounds pass,

If the other team uses a 4-across pressure set, don't front them (except by X4), don't allow any long passes.

55 (1-2-1-1 match-up zone)

This is your standars 1-2-1-1 matchup zone. Look to deny the first pass then trap it if made. X4 is always on the ball, X2 on the right, X3 on the left, X1 in the middle, and X5 is back. X2 and X3 switch any screen and attempt to deny the inbounds pass. X4 immediately quick traps on the pass,

Readmore »»

Pola Offense 1 - 3 - 1

Strategi Offense ini dapat dikatakan mudah. Maksud mudah di sini adalah tidak terlalau rumit dan tidak sulit untuk dilakukan. Namun, ada satu masalah yang memungkinkan pola offense ini gagal, yaitu pergerakan lawan yang tidak kita harapkan. Oleh karena itu setiap posisi harus benar-benar menjalankan fungsinya masing-masing sesuai dengan pola offense ini. Satu hal lagi yang penting, pertahan lawan adalah pola 2-3 sehingga kita lakukan pola awal offense 1-3-1.


Pada diagram A, posisi 1 melakukan aba-aba atau kode sehingga rekan tim mengerti dan bisa langsung bergerak. Ketika posisi 1 melakukan passing (operan) ke posisi 2, maka posisi lainnya langsung melakukan pergerakan (dapat dilihat pada diagram A arah pergerakannya). Setelah mendapat bola, posisi 2 langsung memberikan passing ke posisi 5 yang telah ada di zona kanan pertahanan lawan.


Kemudian dilanjutkan pada diagram B, setelah posisi 5 mendapatkan bola tentunya lawan (posisi 4) akan mulai menjaga posisi 5 tersebut. Di sinilah kunci dari serangan ini, yaitu posisi 4 bergerak masuk dari zona tengah ke arah ring. Di sini pula posisi 5 melakukan gerak tipu yang seolah-olah dia akan melakukan passing ke posisi 4 sehingga lawan (posisi 5) akan terbawa mundur menjaga posisi 4 tadi. Ketika zona tengah kosong, posisi 3 langsung masuk ke zona kosong tersebut.

Diagram C, Posisi 5 langsung melakukan passing ke posisi 3 yang telah bebas berada di zona tengah. Posisi 3 pun bisa langsung shoot untuk mencetak skor. Ada juga cara lain selain langsung shoot, posisi 3 dribel masuk mendekati ring (drive) sehingga lawan (posisi 5) pasti akan maju mencoba memotong. Ketika itulah posisi 3 dapat melakukan gerak tipu (fake) yang seolah-olah mau shooting ternyata memberikan passing ke posisi 4 yang penjagaanya kurang di bawah ring. Kemudian posisi 4 dapat langsung memasukkan bola ke ring lawan.

Readmore »»

Monday, March 1, 2010

Cinta

CINTA

Cinta adalah suatu derajat yang untuknya kebanyakan manusia berlomba-lomba mengejarnya….

Cinta merupakan predikat yang diberikan kepada orang yang mencintainya, mencintai apa yang dicintai dan mengiklaskan apa yang di anggap sebagai keiklasan maka bersabarlah untuk mendapatkannya, pada saat keletihan itu akan hilang seketika…

Kita butuh suatu perenungan apakah cinta itu akan hadir dengan sendirinya bila kita tidak mencarinya atau sebaliknya…

Cukuplah kerinduan sebagai penghantar dan ambilah bila kita mendapatkan cinta itu dan biarkan berjalan diatas lintasan petunjuk hati nurani di dalam kesederhanaan yang kita miliki…


CINTA…..!
keindahan yang tak terukirkan,
kadang membawa tawa,kadang membawa duka,
kapan datang, kapan pergi….!
saat cinta itu datang sulit untuk mengakuinya
saat cinta mulai pergi berat menerimanya…!
cinta datang karena ketulusan…!
cinta pergi karena keikhlasan…!
tulus q katakan cinta….
sekali mencinta….
aq tetap cinta….

Sebab cinta tak butuh terlalu banyak kata
Buang semua puisi yang pernah kuberi !
Lupakan semua kata mesra yang kuucap !
Perhatikan saja berapa lama aku disini

Berhentilah untuk menatap masa lalu
Rajutlah impian kita setiap waktu
Tanpa ada egomu… tanpa ada egoku
Berjalanlah bersama sebagai satu

Sebab cinta tak hanya ingin sementara
Belajarlah untuk s’lalu mengerti
Belajarlah untuk s’lalu memberi
Jadikan kesuciannya itu abadi s’lamanya

Manusia tempatnya salah…
Tapi haruskah ku menyalahkanmu ?
atau menyalahkan hatiku sendiri
Yang tetap bertahan meski engkau pergi

Disini sepi… sayangku…
Tapi aku tak menangisi kepergianmu
Hatiku sunyi… sungguh sunyi…
Tanpa manis kata manjamu

Aku takkan menyalahkan siapa-siapa
Menunggumu ku takkan merasa sia-sia
Jika perpisahan itu adalah kejujuran hatimu
Biarkan puisi ini menjadi puisi penantianku


Baru saja kutulis namamu di diary harianku
Belum habis semua rasa bahagia kutuang
Haruskah kini kutuliskan tentang lara,
tentang kesendirian yang tak kutau akhirnya ?

Ku tau kau takkan pernah menjawabnya
Sebab kau pergi saat ku masih ternganga
Terbuai segala pesona rasa jatuh cinta
Haruskah kurobek semua seolah tak pernah ada ?

Readmore »»